Si tua sekarat terbaring di atas dipan berkarat
Dia panggil Sri, sang dewi hari
dag dig dug
dag dig dug
Sri, lihat mereka punya wajah!
Yang satu putih bersih, satu lagi hitam muram
dag dig dug
dag dig dug
Yang putih mendekat
Hitam apalagi, semakin erat
dag dig dug
dag dig dug
Sri menyahut kalut
Dia palingkan hari, melembut di samping dipan
dag dig dug
dag dig dug
Hingga lupa masa
Sia-sia, si tua lantas melara
dag dig dug
dag dig dug
Apa? mengapa? Sri bertanya
Hanya asa, dan Dia Maha Tahu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar