3.28.2013

Kausalitas

Ada yang bilang kausalitas itu karmapala. Orang Jawa bilang "sapa nandur bakal ngunduh". Bapak teman saya pernah bertutur begini, coba simak:

"Kausalitas itu dibagi dua, yang terindera dan tak terindera. Yang terindera seperti makan kita kenyang, olahraga kita berkeringat, begadang kita mengantuk, semacam itu. Yang kedua yang butuh garis bawah lebih tebal bahwa ada karma lain, yang ini kasat mata dan terjadi terlampau waktu dan tempat. Ada yang mencatat dan membalas suatu waktu. Tak usahlah ada contoh, tinggal pejamkan mata, putar film kenangan jauh menembus ratusan bahkan ribuan jam ke belakang, maka kita akan tahu dimana kita tempatkan karma, kausalitas, atau apa itu namanya."

Ada baiknya kata "karma", "kausalitas", "sebab-akibat" serta artinya di kamus bahasa. Setidaknya orang akan lebih hati-hati, setidaknya orang akan lebih khusyuk melakukan semuanya. Bahkan ketika saya sadar, seharusnya menulis tulisan ini pun sekhusyuk saat sujud di atas sajadah.

3.25.2013

awal (lagi)

Mati suri sebentar sembari menyusun kata, boleh yang penuh logika, boleh juga yang melunakkan bata. Dan entah apa itu yang orang bilang skripsi, seperti nyamuk di pelupuk yang menunggu untuk ditepuk. Yang lain yang mengekor, menjerit minta digedor. Setelah hari ini semua akan serupa awal, rapi tertulis di buku catatan. Bukan, bukan hanya untuk ajang corat coret, tapi untuk mengisi hidup agar konsep "hidup" lebih warna-warni ketimbang sekedar "tidak mati".