2.08.2014

Dialogis

Seberapa multidimensi manusia?
Sangat multidimensi, hingga yang tak terakal menembus masuk yang terakal.

Dalam konteks humanis?
Lebih multidimensi lagi malah, sampai sampai yang difikir masak bakal linear, bisa saja ternyata postulat.

Contohnya?
Sering kita jumpai di kehidupan. Semisal ketika orang sudah berjuang gigih dan berdoa siang malam, seharusnya ia berhasil, tapi banyak yang tidak. Itu bisa terjadi sekarang, nanti, tahun depan, bahkan kemarin tapi kita tak sadar.

Lalu sikap yang seharusnya diambil?
Sebentar, kalau bicara soal keharusan, tiap manusia punya takarannya sendiri. Dan karena saya sudah bicara tentang ke-tidaklinear-an maka tak boleh saya berikan rumus seharusnya begini, seharusnya begitu. Manusia itu masing-masing.

Bukankah itu akan menimbulkan gesekan?
Siapa bilang, kalau saya milih meredam bukankah gesekan tak akan bersuara? Seperti halnya mengamplas udara.

Ini menarik, pertanyaan selanjutnya adalah akan seberapa tahan anda meredam?
Kalau ukurannya waktu tentu akan sebentar. Yang sebentar itu pun tak lantas berubah jadi ledakan. Kemungkinan besar akan hilang, tak ada lagi gesekan. Kalau ukurannya batin, tentu akan berlangsung sangat lama. Tapi bisa saja itu dibuat berlangsung hanya di batin saja. Itu tak salah. Ibarat nafsu, nafsu tak bisa hilang, hanya bisa dikekang.

Anda yakin?
Sangat yakin.

Namun, bagaimana seandainya...?
Stop di kata 'seandainya'. Apa yang bisa dilakukan dengan kata 'seandainya' itu nisbi. Nisbi erat dengan multidimensi. Ibarat sebuah benda akan terlihat lain kalau satu orang memandang dari depan dan satu orang memandang dari atas. Maka tak ada yang tahu jawaban tentang apa yang dirasakan orang. Kita boleh menebak, tapi haram untuk mencap.

Kalau begitu untuk apa Anda mau membagi waktu untuk wawancara ini?
Hehe itu terserah kamu. Waktu itu berulang hanya latarnya saja yang berbeda, diri orang sendiri lah yang tahu seberapa jauh dia berada. Kalau kamu berpikir telah membuang 15 menitmu sejak tadi, maka itu yang didapat. Tapi kalau kamu berpikir bahwa 15 menit ini adalah pembelajaran tentang toleransi dan menghendaki, maka itu juga yang didapat.

Oke, pertanyaan terakhir. Apa satu kata yang Anda pilih untuk mewakili kehidupan?
Mmm, "sementara".