4.09.2014

Proud Of Indonesia

sumber gambar: forum.cubizon.com

Hari ini dan beberapa waktu lalu orang heboh berbicara mengenai kemajuan Indonesia. Orang-orang mulai bekerja dengan cara mereka masing-masing. Pondasi dari semuanya tentu satu, berbuat sesuatu yang berguna bagi orang lain. Iya orang lain, karena cukup sudah memikirkan diri sendiri. Saatnya memikirkan Indonesia beserta 200 juta jiwa di dalamnya.

Kabar baiknya, anak muda mulai peduli dengan negara ini. Orang-orang mulai menyisihkan sebagian besar pikirannya untuk kesejahteraan orang lain. Di Bandung misalnya, muncul anak-anak muda dengan berbagai industri kreatifnya. Mereka melakukan terobosan inovasi yang, mmm jika ditilik jauh ke dalam isinya tak hanya melulu tentang profit, tapi juga bagaimana mereka bisa menghidupi karyawannya. Berbagi, that’s the point!

Tahun 2013, Indonesia menjadi negara dengan UKM terbanyak dengan pemasukan terbanyak pula di Asia Tenggara. Hal yang mustahil diraih hanya dengan berpangku tangan, tanpa ambisi dan keinginan memperbaiki. Dari berbagi, semua menggelembung jauh lebih besar dan semakin membesar menuju wangi Indonesia. Iya, Indonesia.


sumber gambar: hoolaballa.blogspot.com

Pernah pula terdengar cerita mengenai anak muda usia 20-an yang berhasil menggelar pameran produk budaya Indonesia di UK. Tak tanggung-tanggung, pemerintah setempat bahkan bersedia menyediakan belasan taksi yang bebas dihias dengan aksen budaya Indonesia. Bayangkan satu kota penuh dengan aksen wayang, batik, dan tulisan Indonesia. Bayangkan kemeriahannya saat ribuan orang dan riuh tepuk tangan memadati area pameran!

Lain lagi dengan salah satu usaha di Solo yang membuat hiasan wayang. Pasarnya luar negeri. Embassy negara sana-sini memesan hiasan wayang darinya. Mereka menempelnya di satu tempat yang kemungkinan besar ratusan bahkan ribuan orang datang melihat. Karya si empunya ini pun sering dipakai hadiah untuk teman, kerabat, handai taulan, yang ada di luar negeri. Indonesia pun ada di mana-mana karenanya. Ketika orang melihat hiasan itu, apa mereka berpikir “Oh si itu pasti yang membuat”? Oh saya pikir tidak. Yang ada dipikiran mereka pastilah “Keren ya, Indonesia punya budaya seperti ini!”. WOW!

Maka jangan kaget ketika nama Indonesia tak seasing dulu, tak kalah pamor dengan Bali maupun Lombok. Poin dari semua ini adalah untuk Indonesia yang jauh, sangat jauh, lebih baik. Lalu semua kembali ke jalan yang dipilih masing-masing untuk membuat bangga pendahulu kita di sana. Pilih salah satu jalan, lalu pusatkan semua energi di sana. Tentu kalau sendiri tak akan mampu, tapi kalau 200 juta jiwa, bisa bisa satu Eropa banjir dengan kenangan manis akan negeri tercinta ini. Semoga. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar