3.31.2014

Something is wrong



....
Something is wrong with the light of the sun
and the color of the sky
with you and everyone.

3.23.2014

untuk pucat pasi

untuk pucat pasi by rizkibp

Pucat pasi melarungkan ria di kali yang tak bernama
Pucat pasi menekuk wajahnya, abstrak dan berlipat-lipat
Setibanya jalan tak bertuan, berhenti ia sejenak
Pada jalan ia berbicara "Akan kubuang renjana!"

Lalu ia bahagia, disekanya air mata
Lalu melaju, waktu memburu
Pucat pasi, ia kembali

Ia berhak bahagia
Maka jangan bersedih


3.19.2014

Saat 'Cepat' Melambat

Bergson bicara soal time and duration. Saya tertarik pada yang kedua.

Ada kalanya suatu waktu, duration berjalan sangat cepat, sampai-sampai waktu tak cukup sehari 24 jam. Lebih menyedihkan lagi saat itu menempel berhari-hari di tiga bulan terakhir. Seolah waktu hanya air mengguyur aspal siang hari, ditinggal sebentar lalu melayang jadi udara. Tak ada rasa cukup untuk hari ini, karena esok sudah desak teriak minta dahulu.

Di kemarin, rehat sekejap sepertinya obat mujarap. Muspra. Badan memang tak bergerak, tapi otak terus menggertak. Mlengos sebentar, malam sudah kelam. Pejam sebentar, siang sudah ngapurancang. Duniawi benar-benar jadi satu dengan tubuh dan ruh.

Namun, ada kalanya waktu berjalan sangat lamban. Saking lambannya, gerik mata, gestur, bau jalan, lukisan dinding, terang lampu, suara sirine, semua terindra. Mereka melekat jauh di ingatan dan tak lagi duduk sembunyi di alam bawah sadar. Menyenangkan bisa bergerak dengan sangat lamban seperti ini. Berjalan mengandalkan karya Tuhan, menyerah pada kemampuan indra. Seperti semua tak akan habis dilahap satu waktu. Seakan waktu punya tombol pause. Seakan besok, ya, memang besok. Ah, andai ada satu waktu seperti ini di selamanya. Andai saja.

Orang seharusnya menikmatinya waktunya. Dan duration, apapun itu, sebenarnya ada agar kita melambat saat dirasa terlalu cepat.